Bencana overpopulasi dan isu depopulasi massal masih menjadi hal yang cukup asing bagi sebagian orang. Kebanyakan orang akan memberi empati dan simpatinya pada tragedi-tragedi seperti perang dan bencana alam dibanding overpopulasi. Hal yang wajar. Saat ini kita memang belum terlalu merasakan dampak overpopulasi. Jika populasi menjadi semakin tak terkendali, dampak paling mengerikannya adalah menjadikan manusia kehilangan entitasnya sebagai manusia. Chaos akan ada di mana-mana. Kita akan saling caplok terhadap sesama kita untuk bertahan hidup. Hal ini tentu saja menjadi perhatian beberapa pihak yang menyadarinya. Berbagai upaya mulai ditempuh untuk mengendalikan populasi dunia. Dan isu paling mengerikan untuk mencapai tujuan tersebut adalah depopulasi massal.
Beberapa review yang saya baca tentang buku ini menyebut overpopulasi dan depopulasi massal sebagai topik utama. Saya pun mengamini hal tersebut. Populasi yang tak terkendali memang menjadi masalah utama dunia. Bahkan majalah National Geographic membahas hal ini secara khusus di edisi-edisinya sepanjang tahun 2011 silam. Berbagai dampak negatif overpopulasi pun sudah mulai kita rasakan. Buku ini sendiri memberikan beberapa contoh dampak-dampak tersebut: kebutuhan air bersih, suhu permukaan global, penipisan ozon, konsumsi sumber daya lautan, kepunahan spesies, konsentrasi CO2, penggundulan hutan, dan kenaikan permukaan laut global (h. 196).